Tangkal Hoaks, Ansor Jateng Pertemukan Puluhan Aktivis Cyber Aswaja 25 May 2019

Kabid informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Jateng Styo Irawan memaparkan terkait hoaks
 Bertempat di Hotel Kusuma Bandungan Ungaran acara Pra-Jambore Cyber Aswaja GP Ansor Jawa Tengah resmi dibuka, Sabtu (25/05/19).

Ketua panitia, Nur Huda menyampaikan kegiatan ini langkah awal untuk mempertemukan sejumlah komunitas digital yang berafiliasi kepada Islam Aswaja yang ramah.



“Acara ini menghadirkan 50 perwakilan lembaga cyber Aswaja. Kita akan membahas langkah produk apa yang akan digarap untuk menyebar konten positif di media sosial,” paparnya.

Ketua PW Ansor Jawa Tengah, H. Sholahuddin Aly mengatakan tujuan utama acara ini untuk merancang konsep melawan narasi kebencian yang menurutnya sudah akut.

“Ini dirasa penting karena narasi kebencian itu sudah sedemikian akutnya,” ujar Gus Sholah, sapaan akrab H. Sholahudin Aly.

Ia juga mengatakan pilpres kemarin merupakan gambaran bahwa masyarakat kita sedang mengarah pada polarisasi yang keras. Jika tidak cepat ditanggulangi hal itu akan membahayakan kemajemukan masyarakat di Indonesia.

“Ini berbahaya, kemajemukan bisa jadi tergesek. Untuk itu, kita ingin memperkaya konten-konten yang ramah dan sejuk,” tandasnya.

Lebih lanjut, Gus Sholah juga berharap dari acara ini akan melahirkan lebih banyak lagi produsen konten Islam yang ramah.



Dengan begitu, Jawa Tengah akan menjadi gudangnya konten positif mulai dari diskursus keilmuan sejarah, agama, sosial dari sumber-sumber yang otentik dan terpercaya.

“Mudah-mudahan ini bisa jadi ikhtiar kita bersama untuk melawan narasi kebencian di media sosial,” harapnya.

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinkominfo Provinsi Jawa Tengah, Setyo Irawan, mengapresiasi langkah GP Ansor Jawa Tengah mengadakan acara Pra-Jambore Cyber Aswaja ini.

Pada kesempatan itu, Ia meminta agar seluruh peserta Pra-Jambore turut memikirkan upaya untuk mencegah tersebarnya kabar bohong (hoax).

“Kita menyebarkan berita kebaikan ini susahnya setengah mati. Tapi kalau negatif bahkan hoaks sangat cepat. Ini yang harus kita pikirkan bersama,” pintanya.

Selain itu, Ia juga berharap kebaikan sebab acara ini akan menyebar ke daerah lain sehingga masyarakat lebih cerdas dalam bermedia sosial.

“Paling tidak kalau hoaks itu sudah terlanjur tersebar, kita bisa membenarkannya supaya tidak berlarut,” ujarnya.(Heri)

Posting Komentar

0 Komentar