Ribuan Warga Hadiri Grebek Sadranan di Cepogo, Boyolali. || Banser turun langsung dalam PAM Sadranan.
Boyolali - Warga Cepogo, Boyolali menggelar tradisi grebek sadranan. Acara tradisi yang dihadiri ribuan warga. Bahkan sampai luar daerah datang ke tradisi tersebut.
Banser (Barisan Ansor Serbaguna) Satkoryon Cepogo ikut andil dalam Pengamanan acara tradisi sadranan tersebut. Beberapa personil bahkan ada yang terjun langsung mengatur lalu lintas di jalan raya. Arus lalu lintas di padati warga yang antusias datang dalam acara sadranan.
Sadranan merupakan tradisi rutin warga di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali setiap bulan Ruwah, dalam penanggalan Jawa. Setiap dukuh dan desa menggelar tradisi yang sudah turun-temurun sejak nenek moyang itu, dengan waktu yang berbeda-beda.
Namun yang unik di Kecamatan Cepogo dan selo. sejumlah desa pelaksanaan sadranan berbeda dengan pada umumnya. Di wilayah tersebut tradisi sadranan sudah seperti Hari Raya Idul Fitri. Warga usai ziarah kubur para leluhurnya, kemudian saling berkunjung atau silaturahmi.
"Sadranan itu sudah menjadi agenda rutin turun-temurun di Cepogo, kami dari Pemerintah Kecamatan berusaha mengemas menjadi festival yang akan menjadi budaya tahunan di Kecamatan Cepogo," ujar Camat Cepogo, Insan Adi Asmono. (Khafidz. SN)
Boyolali - Warga Cepogo, Boyolali menggelar tradisi grebek sadranan. Acara tradisi yang dihadiri ribuan warga. Bahkan sampai luar daerah datang ke tradisi tersebut.
Banser (Barisan Ansor Serbaguna) Satkoryon Cepogo ikut andil dalam Pengamanan acara tradisi sadranan tersebut. Beberapa personil bahkan ada yang terjun langsung mengatur lalu lintas di jalan raya. Arus lalu lintas di padati warga yang antusias datang dalam acara sadranan.
Sadranan merupakan tradisi rutin warga di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali setiap bulan Ruwah, dalam penanggalan Jawa. Setiap dukuh dan desa menggelar tradisi yang sudah turun-temurun sejak nenek moyang itu, dengan waktu yang berbeda-beda.
Namun yang unik di Kecamatan Cepogo dan selo. sejumlah desa pelaksanaan sadranan berbeda dengan pada umumnya. Di wilayah tersebut tradisi sadranan sudah seperti Hari Raya Idul Fitri. Warga usai ziarah kubur para leluhurnya, kemudian saling berkunjung atau silaturahmi.
"Sadranan itu sudah menjadi agenda rutin turun-temurun di Cepogo, kami dari Pemerintah Kecamatan berusaha mengemas menjadi festival yang akan menjadi budaya tahunan di Kecamatan Cepogo," ujar Camat Cepogo, Insan Adi Asmono. (Khafidz. SN)
0 Komentar