Pembaretan Ke-3 Satkorcab Banser Boyolali Sebagai Ujung Rangkaian dalam Diklatsar Banser Sebagai Simbol Penerimaan Anggota Banser Baru yang Diikuti 500 Peserta

Pembaretan Banser Satkorcab Boyolali Ke-3, "Militansi Tanpa Batas"

Setiap Diklatsar Banser pastinya dirangkai dengan "Pembaretan". Ini, demi meningkatkan dan pemantaban anggota agar memiliki "militansi tanpa batas".

Begitu juga dengan Satkorcab Banser Kab. Boyolali hari ini, Minggu 28/04/19, menggelar Pembaretan Banser yang Ke-3. Kegiatan yang diikuti 500 peserta, ini dibuka dan sekaligus start dari Pondok Pesantren Al Huda Doglo, Cepogo, Boyolali, hingga finish di Pondok Pesantren Afaada, Desa Tanduk, Ampel, Boyolali.

Dalam apel persiapan pembaretan Banser, ini dipimpin langsung oleh Kasatkorcab Banser Boyolali, Komandan Ahmad Muzamil.

Ahmad Muzamil mengatakan, pembaretan dilakukan bagi anggota Banser yang sudah mengikuti Diklatsar sebelumnya.

"Pembaretan ini sebagai rangkaian Diklatsar yang diselenggarakan di empat Pimpinan Anak Cabang (PAC) yaitu Karanggede, Ampel, Simo, dan Wonosegoro. Seorang Banser dinyatakan lulus jika telah mengikuti pembaretan ini," tegas Muzamil.

Ahmad Muzamil menghimbau kepada peserta pembaretan, agar usai pembaretan ini seluruh anggota tetap berada di jalur komando,m engikuti arahan dari pimpinan.

Selanjutnya pelepasan peserta pembaretan dipimpin langsung oleh Wakil Sekjend Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Gus 'Aunullah A'la al-Habib, atau kerap disapa Gus 'Aun.

Gus 'Aun memberikan arahan, Banser bukanlah gerombolan orang, tapi Banser adalah organisasi (Jam'iyah). Artinya siapa saja tidak boleh menggerakkan, memberikan komando selain pengurus yang diberi wewenang, dilantik, disumpah oleh organisasi.
"Kita ini organisasi yang terorganisir. Selalu bergerak dalam satu barisan. Tetap dalam satu komando. Bela agama, bangsa, dan negeri," tandasnya. (fidz)

Posting Komentar

0 Komentar