"Haul Massal", Pertaubatan, dan Perbekalan di Alam Kekal
Menjelang bulan Ramadhan atau di bulan Sya'ban, umat Islam (khususnya warga NU) memiliki kebiasaan mendoakan arwah leluhur yang telah mendahului. Ada yang secara mandiri maupun bersama.
Ini, seperti juga dilaksanakan Majlis Wakil Cabang (MWC) NU Karanggede, Boyolali, dengan format "Haul Massal ke-30" pada Minggu, 21 April 2019.
Acara disemarakkan grup Hadroh Rijalul Ansor, Karanggede. Kemudian tausyiah di-hatur-kan oleh KH Kabib Masduqie dari Sragen.
Di antara tokoh yang hadir pada pengajian ini: Kyai, Ustadz, Bapak Camat, Kepala Departemen Agama, dan Koramil.
Budaya haul difungsikan untuk mendoakan dan mengingat sesepuh yang telah wafat sekaligus sebagai "nasihat" bahwa yang hidup juga akan menyusul.
Seharusnya "Haul Massal" menjadi pemicu pertaubatan dan lebih banyak melakukan kebaikan untuk bekal di alam kekal. (Sis)
Menjelang bulan Ramadhan atau di bulan Sya'ban, umat Islam (khususnya warga NU) memiliki kebiasaan mendoakan arwah leluhur yang telah mendahului. Ada yang secara mandiri maupun bersama.
Ini, seperti juga dilaksanakan Majlis Wakil Cabang (MWC) NU Karanggede, Boyolali, dengan format "Haul Massal ke-30" pada Minggu, 21 April 2019.
Acara disemarakkan grup Hadroh Rijalul Ansor, Karanggede. Kemudian tausyiah di-hatur-kan oleh KH Kabib Masduqie dari Sragen.
Di antara tokoh yang hadir pada pengajian ini: Kyai, Ustadz, Bapak Camat, Kepala Departemen Agama, dan Koramil.
Budaya haul difungsikan untuk mendoakan dan mengingat sesepuh yang telah wafat sekaligus sebagai "nasihat" bahwa yang hidup juga akan menyusul.
Seharusnya "Haul Massal" menjadi pemicu pertaubatan dan lebih banyak melakukan kebaikan untuk bekal di alam kekal. (Sis)
0 Komentar